Born as the Second Daughter Episode 14 Preview Episode

TOKOH KARAKTER:

Selene (Putri) 

Ariel (Ibu Selene)

Edwig Levaschan (Ayah Selene/Kaisar)

Theo Ursil Levaschan (Putra Mahkota/Kakak 1)

Lorraine Arpasch Levaschan (Kakak 2)

Trail Levichel Levaschan (Kakak 3)

CUPLIKAN EPISODE 13

Masih ingatkan kalo Trail akan pergi ke Ekspedisi sebagai ketua ksatria untuk membasmi bandit di perbatasan kekaisaran...

MASUK EPISODE 14

Malam hari sebelum Trail pergi ekspedisi, Selene tidur bersama Papa Edwig seperti biasanya. Tapi, tetap saja Selene merasa khawatir dengan kakaknya itu.

Selene: Um.... Papa...

Papa Edwig: Ada apa Selene?

Selene: Apa kak Trail kuat?

Papa Edwig: Sebagai ksatria Trail memang masih muda, tapi dia menjadi pemimpin karena dia lebih kuat dari ksatria lainnya. Dia terkuat nomer 2 setelah Theo.

Selene: Masih muda? Berapa umur kak Trail?

Papa Edwig: 15 tahun. Dia tumbuh lebih besar kan?

Selene mengangguk

Papa Edwig: Theo dan Raine tidak sebesar itu pada umur segitu. Mungkin Trail sungguh-sungguh dengan keinginannya itu.

Scene Berpindah sejenak ke masalalu Trail saat sedang latihan dengan Theo.

Theo: Cukup untuk hari ini Trail.

Theo menghentikan latihan karena melihat adiknya sudah ngos-ngosan

Trail: Aku masih bisa melakukannya kak!

Theo: Kau masih muda, jadi tidak perlu memaksakan diri.

Trail merasa kesal dan membentak Theo.

Trail: JANGAN PERLAKUKAN AKU SEPERTI ANAK KECIL! AKU HARUS CEPAT TUMBUH KUAT UNTUK MELINDUNGI IBU DAN SELENE!

Kembali Ke masa kini

Selene: Ceritakan juga tentang kakak-kakak yang lain.

Papa Edwig: Baiklah... Theo berusia 19 tahun dan bertanggung jawab mengurus urusan negara setelah menjadi putra mahkota pada usia 13 tahun. Lorraine berusia 18 tahun. Dia melakukan penelitian sihir bersama dengan penyihir kekaisaran lainnya. Dia satu-satunya anggota keluarga kekaisaran yang memiliki bakat sihir. Dia sering membantu Papa dan Theo. Lalu putri bungsu ku yang imut ini, dia lebih suka makanan yang segar daripada yang manis. Dia suka pilih-pilih makanan jadi agak sulit menentukan menunya.

Batin Selena: Kenapa jadi membahas aku?

Papa Edwig: Kamu masih terlalu muda untuk olahraga berlebihan. Kamu perlu mengembangkan otot-otot kecilmu dengan jalan-jalan misalnya.

Selena memeluk Papanya untuk mengalihkan topik pembicaraan.

Selena: Papa aku mengantuk!

Papa Edwig: Tidur yang nyenyak sayang...

Selena: Selamat malam...

Keesokan paginya, tibalah para ksatria pergi ekspedisi. Papa Edwig, Theo, Raine, dan Selene berkumpul untuk melepas kepergian Trail.

Raine: Berhati-hatilah di perjalanan.

Trail: Terima kasih kak. 

Theo memanas-manasi: Benar, tidak ada salahnya berhati-hati. Akan memalukan jika melihat pemimpin ksatria terluka karena bandit.

Trail jengkel: Bagiku ini bahkan seperti jalan-jalan di halaman.

Theo: Benarkah? Aku akan memeriksa setiap goresan padamu pulang nanti.

Trail masih jengkel: Lihat saja nanti!

Papa Edwig: Kuharap kau tidak kembali dengan luka parah.

Trail: Ayah, jangan seperti itu juga. Selene kakak akan segera kembali, tunggu kakak ya....

Selene diam tak menjawab dalam pelukan Papa Edwig.

Trail: Selene?

Selene menangis di bahu Papanya, dan dengan suara gemetar dia mengucapkan perpisahan kepada kakaknya.

Selene: Kak Trail jangan sampai terluka, jangan lupa makan... Kembalilah dengan cepat....

Trail: Selene bisakah melihat kakak?

Selene mengintip dari bahu ayahnya. Matanya masih berlinang air mata.

Trail dengan senyum maksimal berkata: Jangan lupa kamu bilang akan berjalan-jalan dengan kakak ketika kakak kembali.

Selene: Aku tidak lupa

Trail mendekat dan mencium pipi adiknya

Trail: Aku tau Selene pintar. Kakak akan segera kembali. Jadi jangan menangis ya....

Semuanya teriak: TRAIL!!!

Trail akhirnya berangkat dan berpamitan dengan senyum maksimal.

Trail: Sampai jumpa!!

Diruang makan....

Semuanya: Saat kamu sedih, hal terbaik yang kamu butuhkan adalah makanan manis.

Selene: Terima kasih untuk makanannya.

Meskipun tampak tenang di luar, namun dalam hati Papa Edwig, Theo, dan Raine semuanya merasa iri dengan Trail.

Papa Edwig: Selene makanlah perlahan.

Dalam hati: Selene menangis untuk Trail?

Theo: Apa kamu tidak haus?

Dalam hati: Haruskah aku pura-pura pergi?

Raine: Melihat Selene ku makan membuatku kenyang....

Dalam hati: Dimana alat penyamaranku?

Namun tentu saja, kepergian Trail membuat Selene tetap sedih meskipun dihibur oleh semua orang.

Dikamar Selena

Para pekerja yang melihat tuan putri sedih merasa gelisah. Mereka juga ikut menghibur Selene. 

Pelayan Mel: Putri, jika anda khawatir, bagaimana jika menulis surat?

Selene: Surat? Apa kakak akan menyukainya.

Pelayan Mel: Saya yakin beliau akan menyukainya dan kembali lebih cepat setelah membacanya.

Selene menjawab dengan hati gembira. 

Selene: Benarkah?! Mel, aku butuh kertas dan pena.

Diruang makan

Papa Edwig: Selene, aku dengar kamu akan menulis surat untuk Trail?

Dalam hati: Trail, beraninya kau menerima surat sebelum ayahmu!!!

Selene menjawab dengan polosnya: Iya.

Dalam hati Theo dan Raine: Menulis surat untuk siapa??

Papa Edwig: Bagaimana kamu akan menulisnya?

Selene malu-malu: Itu... Aku tidak bisa menulisnya dengan baik.

Dengan cepat Papa edwig mengambil kesempatan.

Papa Edwig: Kalau begitu, bagaimana jika kamu menulis surat kepada Papa terlebih dahulu untuk latihan?

Selene bingung: Ya?

Dalam Hati Theo dan Raine: Jadi itu tujuan Ayah?!

Dengan akting sedih papa Edwig berkata: Jika keberatan kamu tidak perlu melakukannya.

Selene: Tidak, aku hanya malu karena tulisanku jelek.

Papa Edwig: Selene yang paling penting dalam menulis surat adalah ketulusannya. Jika tulus, Papa akan sangat senang menerimanya.

Dalam Hati Papa Edwig: Bahkan Papa akan minum meskipun itu teh beracun.

Dalam Hati Theo dan Raine: Papa, aku tahu apa yang anda pikirkan.

Selene: Aku akan menulis surat untuk Papa. Surat dari lubuk hatiku. 

Papa Edwig senyum kemenangan: Aku menantikannya

Theo dan Raine hanya bisa iri... 😂

Lalu... 

Selene: Anu... Bolehkah aku mengirim surat untuk kakak-kakak juga?

BACA INI JUGA YUK...

Webtoon Like Family Subtitle Indonesia

Webtoon An Intentional Scandal Subtitle Indonesia

Webtoon Shape of the Nightmare Subtitle Indonesia

Webtoon King of the Octagon Subtitle Indonesia

Webtoon Villain with a Crush Subtitle Indonesia

Webtoon My Sweet Sunshine Subtitle Indonesia

Webtoon The Duke's Teddy Bear Subtitle Indonesia

Webtoon +99 Reinforced Wooden Stick Subtitle Indonesia

Webtoon A Killer Princess Subtitle Indonesia

Webtoon That Which Flows By Subtitle Indonesia